Aku suka membaca. Aku suka berbicara. Aku suka menulis. Aku suka mendengar. Aku suka tertawa. Aku suka bermimpi. Aku suka menyanyi. Aku suka bermain gitar. Aku suka berpikir. Aku suka berbagi. Aku suka berenang. Aku suka jalan-jalan. Aku suka memasak. Aku suka berpetualang. Aku suka menonton film. Aku suka melihat sunrise di pagi hari, sunset waktu petang. Aku suka melihat cahaya bulan di malam hari. Aku suka melihat dan menikmati hujan. Aku suka dikelilingi banyak orang, apalagi ada kamu. Iya, aku suka kamu.
Azura's World
The different side from an Azura☀
December 2, 2014
August 4, 2014
Lantunan Doa
Saya percaya kalo setiap ucapan itu adalah doa. Yang terkadang langsung terkabul dan kadang juga tetap terkabul meskipun dalam waktu yang lama. Saya senang berdoa dan juga didoakan yang baik-baik. Bahkan saya juga suka minta didoakan yang baik-baik oleh orang-orang terdekat saya. Begitupun saya, InsyaAllah mendoakan mereka yang baik-baik.
Pengalaman saya ketika selesai solat idul fitri kemarin, ada acara salam-salaman dengan para jamaah yang hadir. Ada ibu-ibu tua yang setelah saya salami dan cium tangannya mendoakan saya sambil memegang kepala saya, "Anak cantik semoga kamu sukses ya, dapet jodoh yang baik, kehidupan yang baik dan keturunan yang baik." Dalam hati saya hanya bisa mengucap amin sekeras-kerasnya dan berharap doanya terkabul. Ibu-ibu tua itu sering bertemu dengan saya seusai tarawih, dan selalu mendoakan saya dengan doa yang sama.
Saya bersyukur banyak yang mendoakan saya. Itu kan tandanya ada yang peduli sama saya. Bahkan ada orang-orang yang meskipun jauh dari saya tetapi dia tetap mendoakan dan menyemangati saya. Ya mungkin aja ada orang yang mendoakan saya supaya menjadi jodohnya (?) haha tapi kayaknya kalo ini saya kegeeran banget. Saya sendiri pun kalo lagi monolog di atas sajadah meminta sebanyak-banyaknya yang saya inginkan. Saya sebutkan semua keinginan saya. Meskipun saya gak bisa berbahasa arab secara lancar, saya melantunkan doa-doa itu dengan bahasa saya sendiri. Saya juga gak lupa mendoakan semua keluarga saya, teman-teman saya, guru-guru saya, orang-orang di sekitar saya, supaya tetap diberi rahmat dan nikmat yang berlimpah dari Allah.
Saya juga mulai membiasakan berbicara yang baik-baik kepada orang, karena saya percaya setiap perkataan adalah doa. Dan melalui tulisan ini pun saya turut mendoakan supaya saya, keluarga saya, teman-teman saya, guru-guru saya, muslimin dan muslimah, dan juga kalian para pembaca blog saya agar selalu dalam lindungan Allah, diberi kesehatan, keberkahan, dan nikmat yang berlimpah. Amin.
Pengalaman saya ketika selesai solat idul fitri kemarin, ada acara salam-salaman dengan para jamaah yang hadir. Ada ibu-ibu tua yang setelah saya salami dan cium tangannya mendoakan saya sambil memegang kepala saya, "Anak cantik semoga kamu sukses ya, dapet jodoh yang baik, kehidupan yang baik dan keturunan yang baik." Dalam hati saya hanya bisa mengucap amin sekeras-kerasnya dan berharap doanya terkabul. Ibu-ibu tua itu sering bertemu dengan saya seusai tarawih, dan selalu mendoakan saya dengan doa yang sama.
Saya bersyukur banyak yang mendoakan saya. Itu kan tandanya ada yang peduli sama saya. Bahkan ada orang-orang yang meskipun jauh dari saya tetapi dia tetap mendoakan dan menyemangati saya. Ya mungkin aja ada orang yang mendoakan saya supaya menjadi jodohnya (?) haha tapi kayaknya kalo ini saya kegeeran banget. Saya sendiri pun kalo lagi monolog di atas sajadah meminta sebanyak-banyaknya yang saya inginkan. Saya sebutkan semua keinginan saya. Meskipun saya gak bisa berbahasa arab secara lancar, saya melantunkan doa-doa itu dengan bahasa saya sendiri. Saya juga gak lupa mendoakan semua keluarga saya, teman-teman saya, guru-guru saya, orang-orang di sekitar saya, supaya tetap diberi rahmat dan nikmat yang berlimpah dari Allah.
Saya juga mulai membiasakan berbicara yang baik-baik kepada orang, karena saya percaya setiap perkataan adalah doa. Dan melalui tulisan ini pun saya turut mendoakan supaya saya, keluarga saya, teman-teman saya, guru-guru saya, muslimin dan muslimah, dan juga kalian para pembaca blog saya agar selalu dalam lindungan Allah, diberi kesehatan, keberkahan, dan nikmat yang berlimpah. Amin.
Teruntuk Bima Fiki Inggit
Tulisan ini saya peruntukkan untuk gebetan saya, Bima Fiki Inggit. Penasaran siapa Bima Fiki Inggi itu? Haha sama saya juga! :D
Hehe bercanda kok. Saya ndak punya gebetan. Serius deh. Kan saya lagi pengen menjomblo. Hehe. Masih penasaran siapa Bima Fiki Inggit itu? Bima Fiki Inggi itu bukan orang. Dia sesuatu yang lagi saya seriusi selama satu tahun ini. Dia udah berjanji akan selalu menemani saya selama setahun ke depan. Ya ampun dia setia banget ya.
Yah daripada kalian bingung siapa Bima Fiki Inggi itu, saya jelasin deh. Bi-ma-fi-ki-in-ggit = biologi-matematika-fisika-kimia-bahasa indonesia-bahasa inggris-tpa. Haha mungki diantara kalian ada yang tertipu dan menganggap si Bima Fiki Inggit ini seorang laki-laki. Salah besar dong mbak bro mas bro.
Teruntuk Biologi,
Seriusan deh kamu bener-bener membantu saya mengerti tentang kehidupan *ceileh*. Berkat kamu saya bisa lebih memahami hidup saya. Berkat kamu saya jadi ngerti segala anatomi tubuh, kesehatan, serta lingkungan di sekitar saya. Berkat kamu saya bisa mengobati diri saya sendiri kalo lagi sakit. Makasih lho! Ndak ada ilmu lain yang kayak kamu. Saya masih butuh kamu, setia sama saya ya.
Teruntuk Matematika,
Kamu ilmu yang paling saya suka. Meskipun kamu abstrak tapi kamu yang bisa bikin saya berpikir dengan rasional dan akurat. Kamu menjiwai semua ilmu yang ada. Saya pengen menguasai kamu lebih advanced lagi. Tolong buat saya jadi lebih mastering mathematic ya. Saya membutuhkan kamu seumur hidup saya.
Teruntuk Fisika,
Kamu mirip sama matematika makanya saya juga ngesir sama kamu. Kamu ilmu yang memadukan sains dengan matematika secara kompleks. Kamu ilmu yang membuat saya bisa menganalisis sesuatu dengan benar. Saya pengen lebih advanced lagi menguasai kamu.
Teruntuk kimia,
Kamu sesuatu yang selalu ada dalam hidup saya, dalam diri saya. Ya kalo ndak ada kamu ndak ada manusia dong. Kan sumber-sumber manusia berasal dari unsur-unsur kimia semua. Kamu saya butuhkan selamanya. Jangan tinggalin saya ya.
Teruntuk Bahasa Indonesia,
Kamu yang membantu saya bisa berkomunikasi dengan orang-orang sekitar. Kalo ndak ada kamu saya bingung harus berkomunikasi dengan apa. Oya satu permintaanku ke kamu. Jangan ribet-ribet ya kalo kamu muncul di soal ujian, jangan buat aku bingung.
Teruntuk Bahasa Inggris,
Kamu sesuatu yang sangat penting digunakan dalam berkomunikasi di dunia. Saya pengen lebih advanced lagi menguasai kamu. Doakan saya bisa keliling dunia bersamamu ya. Oya, kamu jangan ribet-ribet juga kalo keluar di soal ujian ya.
Teruntuk TPA,
Kamu penting untuk aku pelajari untuk melatih logika berpikirku, ke-kritisan-ku terhadap sesuatu, dan juga untuk mengetahui potensi akademikku.
***
Untuk yang disebutkan diatas, seriusan deh saya sangat membutuhkan kamu selama setahun kedepan untuk mengerjakan berbagai macam tes. Jangan ribet-ribet ya kalo keluar di soal tes. Targetku bisa mengerjakan kalian dengan benar 85%. Doakan^^
Hehe bercanda kok. Saya ndak punya gebetan. Serius deh. Kan saya lagi pengen menjomblo. Hehe. Masih penasaran siapa Bima Fiki Inggit itu? Bima Fiki Inggi itu bukan orang. Dia sesuatu yang lagi saya seriusi selama satu tahun ini. Dia udah berjanji akan selalu menemani saya selama setahun ke depan. Ya ampun dia setia banget ya.
Yah daripada kalian bingung siapa Bima Fiki Inggi itu, saya jelasin deh. Bi-ma-fi-ki-in-ggit = biologi-matematika-fisika-kimia-bahasa indonesia-bahasa inggris-tpa. Haha mungki diantara kalian ada yang tertipu dan menganggap si Bima Fiki Inggit ini seorang laki-laki. Salah besar dong mbak bro mas bro.
***
Teruntuk Biologi,
Seriusan deh kamu bener-bener membantu saya mengerti tentang kehidupan *ceileh*. Berkat kamu saya bisa lebih memahami hidup saya. Berkat kamu saya jadi ngerti segala anatomi tubuh, kesehatan, serta lingkungan di sekitar saya. Berkat kamu saya bisa mengobati diri saya sendiri kalo lagi sakit. Makasih lho! Ndak ada ilmu lain yang kayak kamu. Saya masih butuh kamu, setia sama saya ya.
Teruntuk Matematika,
Kamu ilmu yang paling saya suka. Meskipun kamu abstrak tapi kamu yang bisa bikin saya berpikir dengan rasional dan akurat. Kamu menjiwai semua ilmu yang ada. Saya pengen menguasai kamu lebih advanced lagi. Tolong buat saya jadi lebih mastering mathematic ya. Saya membutuhkan kamu seumur hidup saya.
Teruntuk Fisika,
Kamu mirip sama matematika makanya saya juga ngesir sama kamu. Kamu ilmu yang memadukan sains dengan matematika secara kompleks. Kamu ilmu yang membuat saya bisa menganalisis sesuatu dengan benar. Saya pengen lebih advanced lagi menguasai kamu.
Teruntuk kimia,
Kamu sesuatu yang selalu ada dalam hidup saya, dalam diri saya. Ya kalo ndak ada kamu ndak ada manusia dong. Kan sumber-sumber manusia berasal dari unsur-unsur kimia semua. Kamu saya butuhkan selamanya. Jangan tinggalin saya ya.
Teruntuk Bahasa Indonesia,
Kamu yang membantu saya bisa berkomunikasi dengan orang-orang sekitar. Kalo ndak ada kamu saya bingung harus berkomunikasi dengan apa. Oya satu permintaanku ke kamu. Jangan ribet-ribet ya kalo kamu muncul di soal ujian, jangan buat aku bingung.
Teruntuk Bahasa Inggris,
Kamu sesuatu yang sangat penting digunakan dalam berkomunikasi di dunia. Saya pengen lebih advanced lagi menguasai kamu. Doakan saya bisa keliling dunia bersamamu ya. Oya, kamu jangan ribet-ribet juga kalo keluar di soal ujian ya.
Teruntuk TPA,
Kamu penting untuk aku pelajari untuk melatih logika berpikirku, ke-kritisan-ku terhadap sesuatu, dan juga untuk mengetahui potensi akademikku.
***
Untuk yang disebutkan diatas, seriusan deh saya sangat membutuhkan kamu selama setahun kedepan untuk mengerjakan berbagai macam tes. Jangan ribet-ribet ya kalo keluar di soal tes. Targetku bisa mengerjakan kalian dengan benar 85%. Doakan^^
July 14, 2014
Keluar Dari Zona Nyaman
Hai bulan Juli. Bulan dimulainya tahun ajaran baru
2014/2015. Alhamdulillah naik kelas 12 nih. Gak kerasa ya saya udah kelas 12
aja. Perasaan baru kemarin saya ngerasain MOS pas masuk SMA, ngerasain orgab,
ngerasain diklat ekskul pas jamannya kelas 10. Iya gak kerasa. Saya makin tua,
adik kelasnya ada dua, kelas 10 sama kelas 11.
Wih perasaan saya dulu pas masih kelas 10 pas awal masuk
masih unyu-unyu banget. Masih polos, belum kenal kehidupan SMA yang ternyata
emang asik. Saya ngerasa asik gitu punya temen-temen yang freak abis, guru-guru
yang gokil sekaligus care banget, tentor-tentor bimbel yang super, ya pokoknya
gitu.
Waktu itu emang kerasa cepet kalo emang dimanfaatin dengan
sebener-benernya dan sebaik-baiknya. Ya semoga saya udah dengan bener
memanfaatkan waktu yang saya punya pas saya kelas 10 dan 11 kemarin. Berhubung
sekarang saya udah agak tua dikit, udah kelas 12 noh, saya mau gak mau harus
keluar dari zona nyaman saya. Zona dimana saya masih suka nyantai-nyantai,
ngerjain tugas seenak jidat, belajar rada gak niat, nah itu semua kudu saya
ubah. Masa iya di masa-masa kelas 12 ini saya sia-siain gitu aja.
Saya udah punya tujuan saya mau ngelanjut kemana setelah
lulus SMA nanti. InsyaAllah saya kuliah di UGM tahun 2015, fakultas teknik,
jurusan teknologi informasi. Saya sadar kalo fakultas teknik itu masuknya
susah-susah gampang. Tergantung sudut pandang kitanya aja, dan juga tergantung
dengan usaha belajar dan doa kita. Saya juga sadar bahwa passing grade ke
fakultas teknik itu gak kecil. Rata-rata 50% ke atas. Ya dengan patokan nilai
segitu udah harus dong usaha belajar saya ditingkatin lagi. Nggak main-main
lagi kalo belajar.
Saya udah bertekad, saya harus lebih rajin lagi di kelas 12
ini. Harus lebih semangat kalo belajar. Harus lebih niat kalo les. Harus
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Saya gak mau senang-senang sekarang tapi
nanti akhirnya susah. Saya gak mau asal-asalan sekarang kalo nanti akhirnya
berantakan. Saya udah punya planning. Saya mau membahagiakan kedua orang tua
saya. Saya tau perjuangan mereka membesarkan saya dan adik-adik saya gak
gampang. Saya tau perjuangan mereka membiayai segala kebutuhan saya gak murah.
Maka dari itu saya gak boleh mengecewakan kedua orang tua saya. Saya siap
bersusah-susah sekarang demi hasil yang membahagiakan nantinya.
Zona nyaman saya udah cukup sampe kelas 11 kemarin aja.
Sekarang saya udah di zona yang berbeda. Zona dimana saya harus berusaha
semaksimal mungkin demi hasil yang maksimal. Zona dimana saya harus
mempertanggungjawabkan segala ilmu yang sudah saya dapet sebelum-sebelumnya.
Zona dimana saya harus lebih dewasa dan lebih bijak menghadapi segala tantangan
hidup. Zona dimana saya harus mulai merubah sifat kekanak-kanakan saya yang
dulunya suka ngambek gak jelas, suka marah gak jelas, suka egois, saya harus
ubah itu semua.
Buat para pembaca blog saya, teman-teman saya, dan buat
semuanya, saya mohon maaf kalo selama saya berada di zona nyaman saya pernah
punya salah, baik bertutur kata ataupun perilaku saya. Saya juga mohon doanya
supaya saya lancar menjalani kehidupan kelas 12 sampai saya nanti lolos di
teknologi informasi UGM 2015. InsyaAllah bisa.
June 24, 2014
Bahagia Melepasmu
Pernahkah kau rasakan mencintai seorang yang tak mencintaimu, tak membalas cintamu?
Aku pernah merasakan mencintai seorang yang tak mencintaiku, tak membalas cintaku.
Benci namun ku cinta.
Luka tapi tak berdaya.
Ku tak menyalahkannya, cintanya hanya untukmu.
Meski kuberikan segalanya, tak akan membuatnya bahagia.
Cintanya hanya untukmu.
Ku rela melepaskannya.
Bila bahagia dirinya, rela ku bahagia melepasnya.
:')
Aku pernah merasakan mencintai seorang yang tak mencintaiku, tak membalas cintaku.
Benci namun ku cinta.
Luka tapi tak berdaya.
Ku tak menyalahkannya, cintanya hanya untukmu.
Meski kuberikan segalanya, tak akan membuatnya bahagia.
Cintanya hanya untukmu.
Ku rela melepaskannya.
Bila bahagia dirinya, rela ku bahagia melepasnya.
:')
June 18, 2014
Sebuah Analogi: Ikan Salmon
Gue yakin lo lo pade tau apa itu ikan
salmon. Kalo belum tau ikan salmon tanya aja ke mbah google pasti bakal
dijawab. Ya intinya sih gini: setiap tahunnya ikan salmon akan bermigrasi,
melawan arus sungai, berkilometer jauhnya hanya untuk bertelur. Beberapa spesies,
seperti Snake River Salmon bahkan berenang sepanjang 1448 kilometer lebih, dua
kali lipat jarak Jakarta – Surabaya. Perjalanan salmon ini gak gampang. Di tengah
berenang, banyak yang mati kelelahan. Banyak juga yang menjadi santapan beruang
yang nunggu di daerah-daerah dangkal. Namun, salmon-salmon ini tetap pergi,
tetap pindah, apa pun yang terjadi. Sama kayak hidup kita. Tetap pindah, tetap
berubah, selalu dinamis. Ya karena yang tetap dalam dunia ini adalah perubahan.
Lo lo pade, termasuk juga gue sih, gak akan bisa ngelak akan yang namanya
perubahan itu sendiri. Baik yang terjadi sama kita, orang-orang di sekitar
kita, dan juga lingkungan kita.
Selagi nulis tulisan ini pun gue udah
mengalami banyak perpindahan. Gue mengalami pindah hubungan dengan mama dan
papa gue. Seiring dengan diri mereka yang semakin tua, hubungan gue dan mereka
semakin dekat dan erat. Ya gue bersyukur banget sih. Semenjak sekarang ini gue
lebih sering dan bahkan banyak banget curhat sama mama dari hal-hal yang gak
penting sampe hal-hal yang menyangkut masa depan gue sendiri. Dan gue juga
banyak sharing sama papa tentang segala hal. Gue seneng.
Ketika lulus SD gue mengalami
perpindahan dari jamannya gak punya malu mau ngapa-ngapain jadi punya malu
dikit waktu SMP walaupun banyak malu-maluinnya, contoh: makan di KFC bareng
temen, mesen dikit tapi nongkrongnya lama banget, trus foto-foto gak jelas,
selfie selfie gitu, jerit-jerit, ngerumpi gede-gede, sampe pelanggan yang lain
dateng ilfil ngeliatin gue dan temen-temen gue, sumpah itu malu-maluin banget. Waktu
SMP juga gue ngalamin perubahan dari yang tadinya gue belom sama sekali pernah
suka sama cowo, nah pas masuk SMP ngesir abis-abisan sama cowo. Dan kalo
diinget-inget gue bakal salting dan ketawa-ketawa sendiri. Gue juga mengalami
pindah rumah, yang tadinya tinggal di ruko kakek gue di daerah Kedaton sekarang
tinggal di rumah sendiri di daerah Rajabasa. Gue juga mengalami perpindahan
selera, yang tadinya cepet bosen dirumah, menjadi selalu kangen kasur kalo lagi
siang-siang abis isoma di sekolah rasanya pengen banget meluk guling di kamar. Ketika
gue lulus SMP dan masuk SMA, gue juga mengalami perpindahan, dari yang tadinya
males-malesan jadi agak rajin dikit. Ya kalo gue gak rajin gue bakal
ketinggalan jauh sama banyak temen gue yang jauh lebih pinter dari gue. Dan kalo
gue gak rajin, ya you know lah kejamnya tugas-tugas di sekolah gue, Al-Kautsar,
kayak gimana *tepok jidat*. Hidup sesungguhnya adalah potongan-potongan antara
perpindahan satu dengan lainnya, dan kita hidup diantaranya.
Pindah juga bisa menyangkut urusan
hati. Dan selama gue hidup, gue udah beberapa kali ngerasain perpindahan hati
(read: move on), dari satu orang ke orang lain. Gak hanya hal-hal itu sih. Kalo
mau dipikir-pikir, bagian-bagian di dalam tubuh kita juga pindah. Gerakan peristaltik
ketika menelan makanan membuat makanan pindah dari mulut ke kerongkongan dan
akhirnya menuju lambung. Sel darah merah berpindah sejak mulai dipompa jantung
hingga menyebar ke seluruh bagian tubuh. Bakteri di dalam sistem pencernaan
pindah dari usus besar dan berakhir ke jamban. Benda mati juga pindah-pindah. Mobil
pindah setiap hari, debu-debu kecil di rumah terbang ketika ada angin, bahkan
dalam skala yang paling kecil elektron berpindah-pindah, berputar mengelilingi
proton dan neutron dalam sebuah atom. Betapa abadinya sebuah perubahan yang
diciptakan Allah dalam hidup ini.
Hidup penuh dengan ketidakpastian,
tetapi perpindahan adalah satu hal yang pasti. Setiap kali gue ke bandara untuk
pergi ke luar kota atau sekedar nganterin, gue selalu melihat orang-orang yang
hendak pergi berpelukan dengan keluarga mereka di depan pintu masuk. Atau lebih
real nya lagi gini, saat lagi patah hati karena seseorang ngilang dari hidup
gue, hati gue mengalami perpindahan bentuk, dari yang tadinya utuh jadi
berkeping-keping (kayak sekarang) *uhuk curhat*. Kepindahan itu membuat
orang-orang terdekatnya sedih. Kalau pindah diidentikkan dengan kepergian, maka
kesedihan menjadi sesuatu yang mengikutinya. Kita sering berpikir ini adalah
perpisahan sehingga merasa sedih melepas hal-hal yang diakrabi, hal-hal yang
membuat selama ini membuat kita senang dan nyaman. Akhirnya, melakukan
perpindahan ke tempat dan ke hal-hal baru membuat kita dihantui rasa cemas. Apakah
akan sama enaknya? Apakah akan sama menyenangkan? Apakah akan lebih baik?
Padahal, untuk melakukan pencapaian
lebih, kita gak bisa cuma bertahan di tempat yang sama. Gak ada kehidupan lebih
baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan. Mau gak mau, kita harus
seperti ikan salmon. Gak takut pindah dan berani berjuang untuk mewujudkan
harapannya. Bahkan, rela mati di tengah jalan demi mendapatkan apa yang
diinginkannya. Gue jadi berpikir, ternyata untuk mendapatkan sesuatu yang lebih
baik, gue gak perlu menjadi manusia super. Gue cuma perlu ngikutin cara
hidupnya ikan salmon yaitu terus berjuang dan gak takut sama yang namanya
perpindahan dan perubahan.
June 13, 2014
Surat Hati #2
Dear
hati,
Maaf
aku baru bales, soalnya aku baru baca surat dari kamu. Aku baru selesai mencari
puing-puing remukan hati aku yang mencar-mencar. Susah ya ternyata nyatuin hati
yang remuk itu. Susah balik ke semula. Tapi tenang aja, hatiku masih dalam
pengobatan kok.
Tentang
orang itu? Dia udah aku buang jauh-jauh dari pikiran aku, dari hati aku, dari
kehidupan aku. Dia udah aku block dari segala cara biar dia gak bisa ngehubungi
aku lagi. Aku males ngomong lagi sama dia. Emang dia pikir dia siapa seenaknya
ngecewain hati aku seenak jidat. Emang hati aku mainan gitu? Gak banget deh.
Maaf
juga kalo aku gak pernah jawab pertanyaan kamu kalo kamu nanya tentang dia. Kan
aku lagi mau ngelupain dia. Ntar kalo kamu tanyain terus tentang dia, gimana
aku mau bisa ngelupain dia? Aku mohon sama kamu plis jangan tanya-tanya lagi
tentang dia ya. Jangan ngingetin aku sama dia. Dia udah aku blacklist dari
kehidupan aku.
Aku
bakal nguatin janji aku yang pernah aku buat waktu itu. Bodoh banget aku
bisa-bisanya tertipu dengan rayuan gembel itu. Untung aku segera sadar. Gak mau
lagi aku buka hati aku buat orang yang sembarangan yang cuma mau buat aku
kecewa doang. Aku bakal jaga diri, jaga hati, buat orang spesial di masa depan.
Ya meskipun aku belum tau orangnya, belum tau rupanya gimana, aku tetep
berusaha jadi yang terbaik buat seseorang yang dikirim Allah buat aku. Bukan
macem dia yang seenak jidat bilang suka sama orang, yang seenak jidat ngobral
janji palsu, jambu banget – janji busuk. Aku yakin sih di masa depan seseorang
yang dikirim buat aku emang yang terbaik buat aku.
Oya
hati, makasih ya kamu udah jadi hati aku selama ini. Kamu hebat. Kamu tegar.
Meskipun kamu sering dikecewain tapi kamu selalu ada buat aku, selalu bisa
ngertiin aku. Makasih lho. Aku gak akan pernah bisa bales budi baik kamu ke
aku. Makasih banyak juga buat saran-sarannya. J
Regards,
Aju
Surat Hati #1
Dear
aju,
Hai
aju. Apa kabar kamu? Eh maksud aku apa kabar hati kamu? Udah ada yang ngisi
belum? Apa masih sama kayak dulu? Aku denger-denger hati kamu yang selalu kamu
tutup dari dulu udah mulai kamu buka ya? Kamu pasti bingung kenapa aku tau kalo
hati kamu udah mulai kamu buka kan. Yaiyalah aku tau, kan aku hati kamu, yang
biasa gerakin mood kamu.
Oya
ju, aku mau tanya ke kamu. Kenapa kamu merintahin aku untuk nutup hati kamu
lagi? Bukannya beberapa waktu lalu kamu menyuruhku untuk membuka hatimu? Hatimu
untuk seseorang itu? Kenapa kamu nyuruh aku untuk menutupnya lagi? Kamu kecewa
ya sama dia?
Ju
kenapa kamu nggak pernah jawab pertanyaan aku sih kalo aku tanya tentang dia?
Kan aku jadi kepo. Akhirnya aku nyari tau sendiri deh. Usut punya usut nih setelah
aku cari tau, ternyata dia suka sama orang lain ya? Tapi dia deketnya sama
kamu? Kasian banget sih kamu. Dianya ngaku suka sama kamu, ngaku bakal jaga
hati buat kamu, etapi dia tega-teganya buat kamu kecewa. Padahal kan kamu udah
susah buka hati kamu buat dia. Kenapa sih dia itu tega ya.
Ah
semua laki-laki sama aja. Gak bisa dipegang omongannya. Ngakunya cuma cinta
sama satu orang, tapi kenyataannya bohong. Eh sebenernya bener sih cintanya
sama satu orang. Iya satu orang di sini, satu orang di sana, satu orang gebetan
lagi yang di sana, belum gebetan-gebetan yang lain yang tempatnya beda-beda.
Aku
tau perasaan kamu sekarang, kamu pasti lagi kecewa berat kan sama dia? Padahal
kamu udah ngerelain buka hati kamu buat dia etapi dianya gitu. Sabar ya ju. Aku
sebagai hati kamu cuma bisa turut bersedih. Aku bingung harus gimana lagi ju.
Kalo
aku boleh saranin, menurutku mending kamu tutup lagi aja hati kamu. Kali ini
lebih rapet ya. Jangan mudah tergoda dengan rayuan gombal, rayuan gembel,
rayuan yang iyuh banget itu. Jangan mau lagi kamu deket-deket dia. Dia kan
laki-laki yang udah nyakitin perasaan kamu. Gak tau diri amat kalo dia masih
ganggu kamu lagi setelah dia mengecewakan kamu. Kamu harus pegang teguh janji
kamu waktu itu. Kamu pengen jaga hati kamu buat calon masa depan kamu kan yang
sosoknya masih dirahasiain Allah? Yaudah kuatin dan teguhin lagi janji kamu
itu. Tetep persiapkan dan jadi yang terbaik buat seseorang dimasa depan itu.
Aku yakin Allah ngasih kamu yang terbaik. Dia? Buang ke laut aja biar dimakan
hiu. Gak usah dipikirin lagi. Oke J
Salam
sayang,
Dari
hati
March 19, 2014
Ya Allah.. Izinkan aku jatuh cinta
Allahu Robbi, jika suatu saat aku jatuh
cinta, jangan biarkan cintaku pada-Mu berkurang hingga membuatku lalai pada-Mu.
Allahu Robbi, aku punya pinta, jika
suatu saat aku jatuh cinta, penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak
terbatas agar rasaku pada-Mu tetap utuh.
Allahu Robbi, jika suatu saat aku jatuh
cinta, pilihlah seseorang untukku yang hatinya penuh dengan kasih-Mu dan
membuatku semakin mengagumi-Mu.
Allahu Robbi, jika suatu saat aku jatuh
hati, berilah aku kesempatan untuk lebih dekat dengan cinta-Mu.
Allahu Robbi, jika aku jatuh hati,
jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku.
Allahu Robbi, anugerahkanlah aku
cinta-Mu, cinta yang tak pernah pupus, karena hanya Engkaulah yang pantas
dicintai.
Allahu Robbi, kabulkanlah pintaku,
sesungguhnya Engkau Yang Maha Mengabulkan doa.
Subscribe to:
Comments (Atom)