Kini meski tak berada di sebuah tempat yang memberi kesempatan
untuk mataku menatap teduh matamu, perlahan ku beranikan diri menitipkan rindu
ini, melalui sang bayu yang nanti menyapa perjalananmu, menjadi teman yang
membelai rambutmu dan mengusap perlahan kulitmu menyusuri kota, mengisi paru2mu
melalui udara yang juga kita hirup bersama, sebait doa sederhana, ditemani
lantunan lagu sendu, menaruh harap kau yang disana baik baik saja, sekalipun
rindumu mungkin bukan untukku, bagiku tak mengapa. Selama ku tahu Tuhan
menjagamu, itu lebih dari cukup buat ku.
Ya. Malam ini, disini ada rindu. Rindu untukmu.
tentang cinta yang mengejan dalam mimpimu
tentang cinta yang sengit dan selalu menikammu
tentang cinta yang setajam kebencianku padamu
tentang cinta yang tlah memaksamu membunuh
tentang cinta yang mengejar dan terus mengikatmu
Tentang cinta yang membusuk di lagu-lagu
tentang cinta yang “betapa ku merindukanmu”
tentang cinta yang dengki dan kelam membisu
tentang cinta yang tak juga habis-habis, tak kan juga habis-habis.
Jika saja ada jendela dan jika saja ada jendela
kau akan mengerti dan tetap mengerti
ku akan mengerti dan tetap mengerti.
kau akan di sini dan tetap di sini,
ku akan di sini dan tetap di sini.
jika saja ada jendela dan jika saja ada segelas soda.
No comments:
Post a Comment