Ada kesempatan yang datang berkali-kali, ada kesempatan yang datang
hanya sekali. Dan kesempatan ini hanya aku tawarkan kepadamu sekali ini
saja. Juga kepada diriku sendiri. Aku yang bodoh, kamu yang bijak.
(Kesempatan dan waktu. Mereka tidak berteman baik. Tidak seperti kita)
Kita masih bisa berteman baik, meskipun kesempatan itu sedang berjalan. Pergi perlahan, namun kepalanya tak akan lagi menengok ke belakang. Aku masih memegang teguh janjiku itu. Sesetia itulah aku pada sosok apa pun. Meskipun namun.
(Dan aku tersenyum. Air mata dibawa pergi oleh kesempatan. “Untuk bekal minumku di jalan nanti,” katanya)
:)
(Kesempatan dan waktu. Mereka tidak berteman baik. Tidak seperti kita)
Kita masih bisa berteman baik, meskipun kesempatan itu sedang berjalan. Pergi perlahan, namun kepalanya tak akan lagi menengok ke belakang. Aku masih memegang teguh janjiku itu. Sesetia itulah aku pada sosok apa pun. Meskipun namun.
(Dan aku tersenyum. Air mata dibawa pergi oleh kesempatan. “Untuk bekal minumku di jalan nanti,” katanya)
:)
No comments:
Post a Comment