July 6, 2012

tentang "kita"

Aku ingin bercerita tentang sesuatu yang tidak pernah ada. Tentang “kita”. Tentang pertemuan dan perpisahan yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan. Tentang sedikit keterpaksaan, secercah kesenangan, dan setumpuk kekecewaan.

Entah harus dimulai dari mana, karena seperti kataku tadi, segalanya berjalan tanpa keinginan hati dan rencana yang seharusnya ada dalam kepala. Kita seperti sepasang robot yang menjalani karena tidak ada pilihan lain. Sepasang boneka kesepian yang mencari cinta, namun terantuk tembok kekecewaan yang membuat memar kening dan hati kita.

Katamu waktu itu, mungkin saja perjumpaan kita adalah jembatan nasib yang akan membawa kita kepada perjumpaan kita dengan manusia-manusia lain. Jembatan itu patah sekarang, sebelum kita sampai pada tujuan. Tunggu. Mungkin lebih tepat jika aku katakan bahwa jembatan itu terbakar. Tidak sampai hangus, tapi mampu membuat kita berbalik arah dan kembali berdiri di tempat yang lama. Itu lebih baik, daripada berdiri di atas jembatan itu dan terus berdiri saja tanpa berjalan kemana pun, bahkan hanya untuk satu langkah kaki.

Lalu, untuk apa aku bercerita tentang “kita”. Ya, aku sadar. Tidak semua cerita berakhir bahagia, yang baik pelaku maupun pembacanya menghela nafas lega di akhir cerita. Dan cerita tentang “kita” ini pun menggantung, seperti Taman Babilonia. Indah, namun menyedihkan. Berakhir dengan nafas tertahan.

Enam bulan lima belas hari. Sesingkat itu cerita tanpa alur ini terbentuk. Mungkin akan ada kelanjutannya jika… ah, sudahlah. Untuk apa meneruskan keterpaksaan?

Selamat pagi. Semoga kamu baik-baik saja.

No comments:

Flickr