Mungkin cinta itu semacam sebuah bintang yang jatuh dari langit ketika
kita sibuk menerjemahkan sebuah rasa yang indah namun asing.
Atau cinta adalah bunyi angin yang sepoi, yang anehnya dapat didengar oleh telinga betapa pun gemuruhnya suara hati.
Ada kalanya cinta itu seperti kerikil. Kecil, namun mampu membuat kita jatuh. Tanpa luka. Dan kita menikmati “kecelakaan kecil” seperti itu.
Cinta itu mungkin sebutir debu yang membuat mata sulit melihat dengan jelas. Dan kadang membuat mata merah meradang.
Kalau cintaku tidak dapat membeli hatimu, mungkin karena cintaku terlalu murah. Atau malah mungkin terlalu mahal harganya.
Penghargaan dan penghormatan terbesar untukku adalah ketika rasa cintaku dibalas dengan rasa cinta.
Atau cinta adalah bunyi angin yang sepoi, yang anehnya dapat didengar oleh telinga betapa pun gemuruhnya suara hati.
Ada kalanya cinta itu seperti kerikil. Kecil, namun mampu membuat kita jatuh. Tanpa luka. Dan kita menikmati “kecelakaan kecil” seperti itu.
Cinta itu mungkin sebutir debu yang membuat mata sulit melihat dengan jelas. Dan kadang membuat mata merah meradang.
Kalau cintaku tidak dapat membeli hatimu, mungkin karena cintaku terlalu murah. Atau malah mungkin terlalu mahal harganya.
Penghargaan dan penghormatan terbesar untukku adalah ketika rasa cintaku dibalas dengan rasa cinta.
No comments:
Post a Comment