July 29, 2012

burung di tepi jendela

Di antara kita ada selembar kertas putih. Aku melemparkan sebuah pena. Kau menangkapnya, dan menuliskan sesuatu. Lalu kau seakan pergi karena yakin aku pasti membacanya.

Aku rasa kau tak benar-benar pergi. Hanya saja kau tak ingin ada yang terluka. Bukan aku, tentunya. Aku tahu kamu masih di sana. Menonton. Sembunyi di antara barisan lini kala.

Aku paham. Sungguh paham. Dan tak sengaja aku pun jadi belajar bahwa kadang kita tak sengaja melukai orang lain dengan memberinya sedikit harapan. Betapa pun kecilnya sebuah jarum, ia tetap punya kuasa untuk menyakiti.

Aku tak berhak sedih. Kita hanya sepasang orang asing dalam sebuah kandang burung yang sepi di tengah keramaian.

Kicauanmu senyap dan hanya sesekali. Tapi aku selalu ada di tepi jendela untuk mendengarkanmu.

(Semoga kalimat terakhir tadi menciptakan busur pelangi di wajahmu. Seperti saat kita bertemu dulu.)

No comments:

Flickr