Ada orang yang terlalu sibuk mencintai dirinya sendiri sampai-sampai
hatinya tidak pernah muat untuk orang lain. Dia sangat sedih ketika
dunia seakan tak lagi ramah, dan kepalanya bersandar di bahunya sendiri.
Air matanya ditampungnya dengan kedua belah tangannya. Di saat sepi,
dia menghibur dirinya sendiri. Bukan salah siapa pun, ketika tak ada
sepotong jari pun yang mau menyeka tangisnya.
Semua orang membutuhkan orang lain. Juga dia, hanya saja tanpa sadar
dia merasa bahwa dia sahabat dan pencinta terbaik untuk dirinya sendiri.
Dan orang lain pun berpikir yang sama tentang dia: Tak perlu ditemani
dan dicintai, karena ketika bersama orang lain, hanya luka dan kata-kata
tajam yang dapat ia bagikan - sampai akhirnya dia pun terluka ketika
orang lain memperlakukannya serupa.
Kamu yang perempuan, dan kamu yang laki-laki. Bukan kejujuran namanya
kalau tujuannya untuk menyakiti orang lain. Lebih baik telan sendiri
belati-belati berbentuk perkataan yang selalu kalian hujamkan ke dada
orang lain. Kejujuran hanyalah topeng yang kalian pakai untuk menutupi
rasa benci atas nama “ketidakmunafikan”.
No comments:
Post a Comment