Hatiku terlantar. Seperti anak yatim-piatu yang menanti di panti asuhan,
dan tidak ada seorang pun yang mau membawanya pulang. Padahal ia selalu
manis, selalu harum. Pakaiannya pun selalu rapi, dan ia dapat
menyembunyikan tangis dan amarahnya rapat-rapat.
Hatiku terlantar. Seperti seorang yang sangat kelaparan dan terlantar. Ia terseok, tak tahu kemana harus minta tolong. Sekelilingnya sunyi. Sekitarnya sepi. Ia mengaduh sendiri, sampai mati lemas.
Hatiku terlantar. Seperti sehelai daun dari pohon emas yang jatuh di tanah bangsawan. Tak dianggap, karena di rumah itu segalanya lebih berharga. Bahkan anjing mereka pun makan dari piring bermatakan intan. Dan ia terinjak kaki pemulung, yang lalu membawanya pulang.
Hatiku bahagia. Di tangan si pemulung ia dirawat dan dicinta. Bahkan saat malam, ia ditidurkan di atas bantal sang pemulung - sementara sang pemulung sendiri tidur di atas tikar.
Sebegitu dicintainya ia.
Hingga menangis ia.
Hingga bersujud ia.
Ternyata besarnya cinta tak tergantung oleh sekat dan rupa yang membatasinya. Ternyata cinta itu sebegitu mulianya, dan tidak akan pernah mati sia-sia.
Hatiku terlantar. Seperti seorang yang sangat kelaparan dan terlantar. Ia terseok, tak tahu kemana harus minta tolong. Sekelilingnya sunyi. Sekitarnya sepi. Ia mengaduh sendiri, sampai mati lemas.
Hatiku terlantar. Seperti sehelai daun dari pohon emas yang jatuh di tanah bangsawan. Tak dianggap, karena di rumah itu segalanya lebih berharga. Bahkan anjing mereka pun makan dari piring bermatakan intan. Dan ia terinjak kaki pemulung, yang lalu membawanya pulang.
Hatiku bahagia. Di tangan si pemulung ia dirawat dan dicinta. Bahkan saat malam, ia ditidurkan di atas bantal sang pemulung - sementara sang pemulung sendiri tidur di atas tikar.
Sebegitu dicintainya ia.
Hingga menangis ia.
Hingga bersujud ia.
Ternyata besarnya cinta tak tergantung oleh sekat dan rupa yang membatasinya. Ternyata cinta itu sebegitu mulianya, dan tidak akan pernah mati sia-sia.
Hatiku berserah.
Di kakiMu, ya Allah.
Kirimkan orang yang bisa menghargainya,
sebagaimana aku menghargai apa dan siapa pun dia.
No comments:
Post a Comment