Sebaiknya kita berhenti saling menyapa. Tak perlu juga saling
mendoakan. Anggap saja kita tak pernah saling mengenal. Anggap saja
malam itu tak pernah ada.
Mungkin kau benar. Tidak ada perasaan yang harus dijaga. Kalaupun
ada, itu bukan perasaanku. Ini bukan dendam - tapi untuk apa menganggap
sesuatu kepada seseorang yang menganggapku tak lebih dari sebuah pengisi
kekosongan?
Aku bukan sebuah gua. Aku bukan sebuah terowongan. Aku bukan liang
sebuah lonceng. Kesemuanya itu kosong. Aku tidak kosong. Di dalamku ada
sesuatu yang berdegup dan mengingatkan bahwa aku masih hidup.
It’s my damn heart.
No comments:
Post a Comment