Ini bukan tentang kamu, tapi tentang orang lain. Jadi jangan menganggap ini sebagai sebuah “kode” atau apa pun istilahnya. Tidak semua yang aku tulis itu mengenai kamu, tapi bisa juga iya.
Aku
sedang kangen pada seseorang di masa lalu. Dia mirip dengan kamu, hanya
saja beberapa bulan lebih muda dan jauh lebih perhatian. Dulu awalnya,
aku tidak tertarik padanya - tapi sepertinya aku kualat. Dia akhirnya menjadi semacam candu buatku. Sampai akhirnya…
Seleranya dalam berpakaian mirip kamu. Cara bicaranya, kegilaannya terhadap suatu benda, jenis musik kesukaannya, cara berjalannya, semua mirip kamu. Lalu pertanyaan-pertanyaannya yang aku anggap berlebihan ketika itu (dan masih sih sebetulnya sampai sekarang) juga mirip kamu. Latar belakang keluarganya, pendidikannya, teman-temannya semua mirip kamu.
Aneh ya?
Iya. Aku juga berpikir begitu. Hanya saja saat ini aku kangennya sama dia, bukan sama kamu - meskipun kalian berdua sangatlah mirip. Kalau aku tunjukkan fotonya, kamu pasti juga akan bilang begitu.
Tidak. Aku tidak sedang jatuh cinta. Aku hanya sekedar kangen sekarang. Boleh kan? Kangen itu jadi nama band saja boleh, masak jadi nama perasaan tidak boleh?
Kalian berdua memang benar-benar mirip. Sungguh. Yang membedakan, seperti kataku tadi, hanya usia (yang hanya terpaut beberapa bulan) dan besarnya perhatian kalian kepadaku.
Nama kalian pun sama.
Uhm. Kamu benar. Memang kamu kok laki-laki yang aku maksud. Aku kangen kamu yang dulu.
Kita memang akhirnya berpisah, karena kamu yang sekarang bukan lagi kamu yang dulu.
Sudah hilang kan rasa penasaran kamu? Ah. Itu mungkin hanya perasaanku saja sih. Kamu tidak mungkin penasaran. Toh rasa itu sudah tidak ada. Ya kan?
Sampaikan saja salamku untuk kamu yang dulu kalau nanti kamu bertemu dia. Kamu yang aku pacari beberapa bulan yang lalu, sampai kemudian perhatian kamu ke aku berubah. Kamu, eh maksudku dia, harus tahu bahwa aku kangen dengan lelaki yang seperti itu.
Selamat malam, mantan.
Seleranya dalam berpakaian mirip kamu. Cara bicaranya, kegilaannya terhadap suatu benda, jenis musik kesukaannya, cara berjalannya, semua mirip kamu. Lalu pertanyaan-pertanyaannya yang aku anggap berlebihan ketika itu (dan masih sih sebetulnya sampai sekarang) juga mirip kamu. Latar belakang keluarganya, pendidikannya, teman-temannya semua mirip kamu.
Aneh ya?
Iya. Aku juga berpikir begitu. Hanya saja saat ini aku kangennya sama dia, bukan sama kamu - meskipun kalian berdua sangatlah mirip. Kalau aku tunjukkan fotonya, kamu pasti juga akan bilang begitu.
Tidak. Aku tidak sedang jatuh cinta. Aku hanya sekedar kangen sekarang. Boleh kan? Kangen itu jadi nama band saja boleh, masak jadi nama perasaan tidak boleh?
Kalian berdua memang benar-benar mirip. Sungguh. Yang membedakan, seperti kataku tadi, hanya usia (yang hanya terpaut beberapa bulan) dan besarnya perhatian kalian kepadaku.
Nama kalian pun sama.
Uhm. Kamu benar. Memang kamu kok laki-laki yang aku maksud. Aku kangen kamu yang dulu.
Kita memang akhirnya berpisah, karena kamu yang sekarang bukan lagi kamu yang dulu.
Sudah hilang kan rasa penasaran kamu? Ah. Itu mungkin hanya perasaanku saja sih. Kamu tidak mungkin penasaran. Toh rasa itu sudah tidak ada. Ya kan?
Sampaikan saja salamku untuk kamu yang dulu kalau nanti kamu bertemu dia. Kamu yang aku pacari beberapa bulan yang lalu, sampai kemudian perhatian kamu ke aku berubah. Kamu, eh maksudku dia, harus tahu bahwa aku kangen dengan lelaki yang seperti itu.
Selamat malam, mantan.
No comments:
Post a Comment